MAKALAH
PONED
DAN PONEK
Disusun oleh KELOMPOK 4 KELAS B:
1. Shela
Puspita R (11002082)
2. Siti
Aisyah (11002083)
3. Siti
Lailifah (11002084)
4. Sofiana
MDR (11002085)
5. Titis
Lukisiana (11002087)
6. Tuty
Alawiyah (11002088)
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt.
Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Dalam
penyusunan makalah ini kami tidak akan berhasil tanpa bantuan semua pihak.
Tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
- Ibu
Wiwit
selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Poltekkes Majapahit Mojokerto Prodi D-3 Kebidanan.
- Ibu
Diah Permatasari, SST selaku wali dosen di Poltekkes Majapahit Mojokerto.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki
oleh kami selaku penulis. Oleh karena itu kami mohon maaf atas kekurangan yang
ada dan mengharap saran dan kritik pembaca
yang bersifat membangun.
Sebagai
akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya terutama mahasiswa D-3 Kebidanan khususnya dan dapat menambah ilmu
pengetahuan dalam dunia kesehatan.
Mojokerto, 13 April 2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ........................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar
Isi .................................................................................................................... iii
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2
Bab
II Pembahasan
2.1 Pengertian Poned ....................................................................................... 3
2.2 Batasan
Dalam Poned................................................................................. 3
2.3 Indikator
Kelangsungan Dari Puskesmas Poned ....................................... 3
2.4 Tujuan Poned.............................................................................................. 4
2.5 Hambatan Dan
Kendala Dalam Penyelenggaraan Poned........................... 4
2.6 Tugas Puskesmas Poned............................................................................. 4
2.7 Syarat Puskesmas Poned............................................................................ 4
2.8 Petugas Pelaksana Poned............................................................................ 4
2.9 Pelayanan Yang Dilaksanakan................................................................ 5
2.10 Faktor
Pendukung Keberhasilan Poned Puskesmas........................... 6
2.11 Ponek.......................................................................................................
6
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7
3.2 Saran .......................................................................................................... 7
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masih tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia, merupakan suatu masalah yang sejak tahun 1990-an mendapat
perhatian besar dari berbagai pihak. AKI di Indonesia tahun 2003 adalah
307/100.000 kelahiran hidup dan penurunan AKI pada tahun tersebut mencapai 32%
dari kondisi tahun 1990. Keadaan ini masih jauh dari target harapan yaitu 75%
atau 125/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 35/1000
kelahiran hidup pada tahun 2010 (Dinas kesehatan Provinsi Lampung, 2006 :
1).Penyebab kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas
yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Menurut data Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 sebab kematian ibu karena perdarahan
28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, komplikasi puerperium 8%, emboli Obstetri 3% dan
lain-lain 11%. Sedangkan penyebab kematian neonatal karena BBLR 29%, asfiksia
27%, masalah pemberian minum 10%, tetanus 10%, gangguan hematologi 6%, infeksi
5% dan lain-lain 13% (Rachmawaty, 2006 : 1)Upaya menurunkan AKI dan AKB
beberapa upaya telah dilakukan. Upaya tersebut diantaranya adalah mulai tahun
1987 telah dimulai program safe motherhood dan mulai tahun 2001 telah
dilancarkan Rencana Strategi Nasional making pregnancy safer (MPS). Adapun
pesan kunci MPS adalah : (1) Setiap persalinan, ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih; (2) Setiap komplikasi Obstetri dan neonatal mendapatkan pelayanan
yang adekuat; (3) Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Realisasi
dari MPS tersebut di tingkat Puskesmas yang mempunyai dokter umum dan bidan,
khususnya puskesmas dengan rawat inap dikembangkan menjadi Puskesmas mampu
memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) (Koesno,
2004 : 3).Puskesmas mampu PONED menjadi tempat rujukan terdekat dari desa
sebagai pembina bidan dan mendekatkan akses pelayanan kegawatdaruratan pada ibu
hamil dan bersalin karena komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak dapat
diduga atau diramalkan sebelumnya (Dinas Kesehatan Provinsi 2006 : 1).
Pengembangan Puskesmas mampu PONED dengan melatih tenaga dokter, perawat dan
bidan serta melengkapi sarana dan prasarana sesuai syarat-syarat yang telah
ditetapkan diharapkan dapat mencegah dan menangani komplikasi kehamilan dan
persalinan sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB. Puskesmas Perawatan Panjang
Kota dengan cakupan ibu hamil resiko tinggi 228 orang dari 1140 ibu hamil pada
tahun 2006, (Laporan Puskesmas Rawat Inap KP Kotamadya Bandar Lampung 2007 :
1). Maka dari hasil evaluasi tahun 2006 Puskesmas Panjang ditunjuk untuk
dikembangkan menjadi Puskesmas mampu PONED sejak bulan Oktober 2006 (Laporan
Puskesmas Perawatan Panjang 2006 : Berdasarkan uraian latar belakang di
atas, penulis tertarik untuk menulis makalah yang berjudul Pelayanan Obstetri
dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
Masalah yang dapat ditulis adalah Apakah sebenarnya Poned dan Ponek itu?
1.3 Manfaat penulisan
1.
Manfaat teoritis
a. Diharapkan makalah ini dapat
menjadi kontribusi/ kajian wawasan ilmu pengetahuan dalam ilmu kebidanan
khususnya tentang pelayanan obstetric dan neonatal emergensi dasar
(PONED) dan pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komperhensif (PONEK).
b.
Dapat menjadi acuan bagi pengkajian selanjutnya.
2.
Manfaat praktis
a. Manfaat bagi institusi
Merupakan input dalam memberikan
bekal pengetahuan bagi mahasiswa
b.
Manfaat bagi mahasiswa
Untuk dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1 Pengertian Poned
PONED merupakan kepanjangan dari
Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk
dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu
dokter, bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab
terlatih.
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial
Dasar dapat dilayani oleh puskesmas yang mempunyai fasilitas atau
kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar.
Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam, sebagai rujukan antara
kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas non
perawatan disipakan untuk mealkukuan pertolongan pertama gawat darurat obstetri
dan neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.
2.2 Batasan Dalam Poned
Dalam PONED
bidan boleh memberikan
a. Injeksi
antibiotika
b. Injeksi
uterotonika
c. Plasenta
manual
d. Ekstraksi
vacuum
e. Tranfusi
darah
f. Operasi
SC
2.3 Indikator Kelangsungan Dari Puskesmas
Poned
a. Kebijakan
tingkat PUSKESMAS
b. SOP
(Sarana Obat Peralatan)
c. Kerjasama
RS PONED
d. Dukungan
Diskes
e. Kerjasama
SpOG
f. Kerjasama
bidan desa
g. Kerjasama
Puskesmas Non PONED
h. Pembinaan
AMP
i. Jarak
Puskesmas PONED dengan RS
2.4 Tujuan Poned
PONED diadakan bertujuan untuk
menghindari rujukan yang lebih dari 2 untuk memutuskan mata rantai rujukan itu
sendiri. jam dan
2.5 Hambatan
Dan Kendala Dalam Penyelenggaraan Poned
Hambatan dan
kendala dalam penyelenggaraan PONED dan yaitu :
a.
Mutu SDM yang rendah
b.
Sarana prasarana yang kurang
c.
Ketrampilan yang kurang
d.
Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK dengan Puskesmas Non PONED belum
maksimal
e.
Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
f.
Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai
2.6 Tugas Puskesmas Poned
a. Menerima
rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya, Puskesmas pembantu dan Pondok
bersalin Desa
b.
Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik neonatal sebatas wewenang
c. Melakukan
rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan pra hospital.
2.7 Syarat Puskesmas Poned
a. Pelayanan
buka 24 jam
b.
Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih PONED dan siap melayani 24 jam
c. Tersedia
alat transportasi siap 24 jam
d. Mempunyai
hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat dan Dokter Spesialis Obgyn dan
spesialis anak sebagai
2.8 Petugas Pelaksana Poned
a.
Dokter umum 2 orang
b.
Bidan 8 orang
c.
Perawat
d.
Petugas yang telah mendapat pelatihan PONED
2.9 Pelayanan Yang Dilaksanakan
Pelayanan
PONED
a. Pelayanan
KIA/KB
b. Pelayanan
ANC & PNC
c. Pertolongan
Persalinan normal
d. Pendeteksian
Resiko tinggi Bumil
e. Penatalaksanaan
Bumil Resti
f. Perawatan
Bumil sakit
g. Persalinan
Sungsang
h. Partus
Lama
i. KPD
j. Gemeli
k. Pre
Eklamsia
l. Perdarahan
Post Partum
m. Aborus Incomplitus
n. Distosia
Bahu
o. Asfiksia
p. BBLR
q. Hypotermia
r. Komponen
pelayanan maternal
1) Pre
eklamsia/eklamsia
2) Tindakan obstetri pada
pertolongan persalinan
3) Perdarahan
postpartum
4) Infeksi nifas
s. Komponen
pelayanan neonatal
1) Bayi berat lahir
rendah
2) Hipotermi
3) Hipoglikemi
4)
Ikterus/hiperbilirubinemia
5) Masalah pemberian
nutrisi
6) Asfiksia pada
bayi
7) Gangguan nafas
8) Kejang pada bayi baru
lahir
2.10 Faktor Pendukung Keberhasilan Poned Puskesmas Antara Lain
a.
Adanya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JKRS, Jamkesmas)
b.
Sistem rujukan yang mantap dan berhasil
c.
Peran serta aktif bidan desa
d.
Tersedianya sarana/prasarana, obat dan bahan habis pakai
e.
Peran serta masyarakat, LSM, lintas sektoral dan Stage Holder yang harmonis.
f. Peningkatan
mutu pelayanan perlu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
serta kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan standart pelayanan minimal.
PELAYANAN
OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPERHENSIF (PONEK)
2.11 Ponek
PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk
melakukan tindakan :
a) seksia
sesaria,
b)
Histerektomi,
c) Reparasi
Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,
d) Perawatan
Intensif ibu dan Neonatal,
e) Tranfusi
darah.
RS PONEK 24 Jam adalah RS yang
memiliki kemampuan serta fasilitas PONEK siap 24 jam untuk meberikan pelayanan
terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan nkomplikasi baik
yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan di desa,
Puskesmas dan Puskesmas PONED.
Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian
tindakan terakhir untuk menyelesaikan permaslahan setiap kasus komplikasi
kebidanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri
Neonatus Essensial Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan
dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan,
perawat dan tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.
PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk
melakukan tindakan :
a) seksia
sesaria,
b)
Histerektomi,
c) Reparasi
Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,
d) Perawatan
Intensif ibu dan Neonatal,
e) Tranfusi darah
3.2 Saran
1.
Semoga dengan adanya Poned dan Ponek dapat bermanfaat bagi pelayanan
kesehatan
2.
Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
0 komentar:
Posting Komentar