MAKALAH
MIKROBIOLOGI
OLEH :
NURUL QOMARIAH
(1221010017)
PROGAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat seta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyalesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENYAKIT HIV/AIDS “
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam menyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segalah usaha kita, Amiiin..
Mojokerto,
14 – JUNI – 2013
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Kita semua mungkin
sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS.
Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekrang sudah ada
disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS,
bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.
Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung
jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas
dari HIV/AIDS.
Selain itu, pertemuan sekaligus sebagai wahana sosialisasi penyakit HIV/AIDS yang disampaikan Sekretaris Komisi Pemberantasan HIV/AIDS Kota Bukittinggi, Marshal.
Selain itu, pertemuan sekaligus sebagai wahana sosialisasi penyakit HIV/AIDS yang disampaikan Sekretaris Komisi Pemberantasan HIV/AIDS Kota Bukittinggi, Marshal.
B.
Rumusan
Masalah
1.Apakah penyebab AIDS
itu ?
2. Bagaimana cara penularan HIV / AIDS ?
3. Bagaimana pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS ?
2. Bagaimana cara penularan HIV / AIDS ?
3. Bagaimana pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
2.
Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
3. Mengetahui pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS.
3. Mengetahui pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS.
D.Manfaat
1 .Mahasiswa
mampu menjelaskan HIV/AIDS
2. Mahasiswa dapat memahami tentang
HIV/AIDS
3. Mahasiswa dapat wawasan dan
dapat memberi wawasan bagi pembaca
BAB
11
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
HIV/AIDS
AIDS
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala
dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem
kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh
pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang
infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit
HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya
menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
AIDS merupakan bentuk terparah atas
akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ
vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T),
makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung
dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem
kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+
hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka
kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut
AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian
timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan
memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi
tertentu.
Tanpa terapi antiretrovirus,
rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai
sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar
9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang
sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV
(seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya
memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga
lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang
terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis,
juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang
terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami
terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan
berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit
klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan
dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu
kemampuan penderita bertahan hidup.
B.
Apakah
penyebab HIV/AIDS itu?
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom
yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus
HIV, sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus
yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena
virus semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena
tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan
ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat
perkembangan virusnya saja.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
AIDS merupakan bentuk terparah atas
akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ
vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T),
makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung
dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem
kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+hingga
jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan
di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS.
Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul
gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan
memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi
tertentu.
Tanpa terapi antiretrovirus,
rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai
sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar
9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang
sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti
fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki
kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih
berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap
perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat
mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi
juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap
beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk
yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang
berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat
memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan
penderita bertahan hidup.
C. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS
HIV/AIDS,
Gejala dan Cara Penularannya – HIV adalah
kependekan dari Humman Immunodeficiency
Virus yaitu virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Sistem
kekebalan dianggap menurun ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan
fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan
tubuhnya menurun (Immunodeficient) menjadi
lebih rentan terhadap berbagai infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti
orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi
oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan
tubuh yang melemah. Orang yang mengidap
HIV di dalam tubuhnya disebut HIV + (HIV positif) atau pengidap HIV. Orang yang
telah terinfeksi HIV dalam beberapa
tahun awal tidak akan menunjukkan gejala, akan tetapi mempunyai potensi sebagai
sumber penularan terhadap orang lain.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome yaitu suatu sindrom
atau kumpulan gejala penyakit yang timbulakibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh. AIDS bukan penyakit turunan, akan tetapi suatu penyakit yang
didapat atau ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Infeksi HIV telah
ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya
berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah
berkembang menjadi AIDS. AIDS merupakan fase terminal dari infeksi HIV.
Penderita HIV positif adalah seseorang yang telah
tertular HIV, dapat menularkan penyakitnya walaupun nampak sehat dan tidak
menunjukkan gejala. Penderita AIDS adalah orang – orang yang telah menunjukkan
kumpulan gejala penyakit setelah sekian waktu terinfeksi HIV.
Cara Kerja
HIV dalam Tubuh Manusia
Manusia dengan system kekebalan tubuh yang sehat mampu
memerangi infeksi dan bakteri karena adanya sel darah putih (Limfosit) yang
berperan sebagai “tentara” agar tubuh seseorang tetap sehat dan terbebas dari
ancaman infeksi. Limfosit bekerja dengan memanggil bala bantuan limfosit
lainnya atu dengan memproduksi antibodi untuk menetralisir benda asing
tersebut. Bila seorang telah terinfeksi
HIV maka virus menyerang sel darah putih, khususnya yang disebut CD4. Virus kemudian
menyerang CD4 dan merusak system genetikanya sehingga tubuh tidak lagi
memproduksi CD4, melainkan mereplikasi HIV, kemudian virus tersebut merusak
CD4. Demikian terus menerus sehingga jumlah CD4 dalam tubuh berkurang,
akibatnya system kekebalan tubuh menjadi turun dan tubuh mudah terserang
infeksi lainnya.
Penularan
HIV
·
Berhubungan seksual dengan orang
dengan HIV positif, baik secara heteroseksual (lain jenis) maupun homoseksual
(sesama jenis) tanpa menggunakan kondom.
·
Melalui transfusi darah dan
transplantasi organ yang tercemar HIV.
·
Melalui alat/jarum suntik atau alat
tusuk lainnya yang tercemar HIV seperti alat tindik, tattoo, akupuntur dan
lain-lain.
·
Pemindahan dari ibu hamil ke janin
yang dikandungnya saat persalinan atau penularan lewat air susu ibu ke bayinya.
Dari uraian di atas maka terdapat orang – orang yang
berisiko tinggi tertular HIV yaitu :
·
Wanita atau laki-laki yang
berganti-ganti pasangan berhubungan seksual beserta pasangannya
·
Pekerja Seks Komersil dan
pelanggannya
·
Orang-orang yang melakukan hubungan
seksual yang tidak wajar seperti hubungan seks melalui dubur (anal sex)
·
Penyalahguna Narkotika dengan
suntikan yang menggunakan jarum suntik secara bersama.
Sedangkan hal-hal berikut ini tidak menularkan HIV
·
Bersenggolan dengan pengidap HIV
·
Berjabat tangan
·
Bersentuhan dengan pakaian atau
barang-barang lainnyabekas penderita HIV
·
Penderita HIV yang bersin-bersin,
batuk ataupun membuang ingus di depan kita
·
Bepelukan
·
Berciuman biasa, bukan deep kiss/
yang menyebabkan lecet
·
Melalui makanan dan minuman, atau
makan bersama dengan pengidap HIV
·
Sama-sama berenang di kolam renang
·
Pemakaian WC, wastafel atau kamar
mandi bersama-sama
·
Gigitan nyamuk atau serangga lainnya
Perjalanan
Infeksi HIV
Saat HIV masuk ke dalam tubuh manusia, 3 – 6 bulan
pertama disebut periode jendela, yaitu suatu periode waktu dimana pada awal
seseorang terinfeksi HIV , akan tetapi bila dilakukan pemeriksaan terhadap
darahnya hasilnya negatif, antibody terhadap HIV belum terdeteksi. Pada saat ini orang tersebut sudah dapat
menularkan HIV. Masa inkubasi HIV rata-rata adalah 5-10 tahun, yaitu masa
dimana virus HIV masuk ke dalam tubuh manusia sampai menunjukkan gejala
penyakit. Kemudian setelah waktu 5-10
tahun berlalu kemudian muncul gejala penyakit, dan orang tersebut disebut
menderita AIDS. Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu
yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi
sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih
lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan
menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Gejala HIV
dan AIDS
Saat
seseorang terinfeksi HIV, awalnya tidak ada gejala yang segera tampak, sehingga
sebagian besar penderita tidak menyadarinya. Beberapa orang mengalami gangguan
kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman (disertai panas tinggi,
gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpa), yang dapat terjadi pada
saat seroconversi, yaitu pembentukan
antibodi akibat HIV yang biasanya terjadi antara enam minggu dan tiga bulan
setelah terjadinya infeksi. Walaupun tanpa gejala seorang penderita HIV sangat mudah
menularkan virus tersebut kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan
apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah melalui tes HIV. Penyakit atau
gejala baru muncul apabila sudah melewati masa inkubasi yang rata-rata
berlangsung 5-10 tahun.
Tahapan perkembangan HIV secara umum dibagi menjadi beberapa tingkat antara
lain :
1.
Tahapan Primer. Seseorang positif terkena HIV namun belum
menunjukkan gejala, gejala hanya berupa gejala flu seperti pusing, agak demam,
lemas dan lain-lain sehingga sering terabaikan. Biasanya terjadi setelah 2-4
minggu saat pertama kali virus masuk ke tubuh seseorang.
2.
Tahapan Asimptomatik atau Tanpa Gejala. Seseorang sudah HIV positif
akan tetapi belum menunjukkan gejala. Jumlah CD4 dalam darah terus berkurang.
Kadang-kadang disertai keluhan pembengkakan kelenjar getah bening.
3.
Tahapan
Simptomatik atau bergejala. Seseorang yang sudah terkena
HIV mengalami gejala ringan namun tidak
mengancam seperti demam yang bertahan lebih dari 1 bulan, berat badan menurun
lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare selama lebih dari 1 bulan, berkeringat di
malam hari, batuk lebih dari 1 bulan, kelelahan berkepanjangan. Kadang-kadang
gejala dermatitis pada kulit, infeksi pada mulut, lidah sering dilapisi lapisan
putih, herpes dan lain-lain. Gejala akan semakin parah seiring penurunan jumlah
CD4.
4.
Tahapan Akhir atau AIDS.
Seseorang sudah menunjukkan gejala AIDS penuh, yaitu adanya penyakit
opotunistik, seperti infeksi paru (Pneumocystic
jerovicii), kandidiasis, Sarkoma Kaposi, tuberculosis, berat badan menurun
drastis, diare tanpa henti, toksoplasma pada otak, dan lain-lain. Sebagian
besar keadaan ini merupakan infeksi oportunistik yang apabila diderita oleh
orang yang sehat, dapat diobati.
D.
Bagaimana
pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS ?
Menurut pandangan 5 agama di
Indonesia, tentang AIDS. AIDS memang salah satu penyakit buruk jika dipandang
dalam agama. Karena penularan HIV / AIDS sendiri memang melalui cara yang
dilarang agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks
bebas. Seks bebas sendiri dilarang dalam agama.
BAB 111
PENUTUP
1.
Kesimpulan
a. HIV merupakan sebuah virus berbahaya yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Selain itu, virus inilah yang menyebabkan AIDS.
b. AIDS (Aqcuired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.
c. Cara penularan HIV yang paling umum ialah melalui senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.
2. Saran
Sebagai insan yang yang berpendidikan sudah menjadi sebuah kewajiban untuk berpartisipasi dalam memerangi HIV/ AIDS. Untuk memerangi hal itu dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk selalu menjaga diri agar terhindar dari HIV/ AIDS.
DAFTAR
PUSTAKA
vhttp://acnk3y.blogspot.com/2008/03/kata-pengantar-generasi-muda-saat-ini.html
vhttp://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
vhttp://bryanfrandika.com/cara-pencegahan-hiv-aids.html
vhttp://www.certi.org/cma/training/module1-5-indonesian/_Pencegahan_HIV.htm
vhttp://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
vhttp://bryanfrandika.com/cara-pencegahan-hiv-aids.html
vhttp://www.certi.org/cma/training/module1-5-indonesian/_Pencegahan_HIV.htm
BERITA DAERAH
Penyakit HIV/AIDS Disosialisasikan
Bukittinggi, Padek—Kantor Pemberdayaan Masyarakat,
Pemerintahan Kelurahan dan Nagari, prakarsai pertemuan Ketua RT dan RW se-Kota
Bukittinggi, di auditorium Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Selasa
(27/12).
Pertemuan triwulan itu, memaparkan program dan informasi, sehingga masyarakat lapisan bawah mengetahui program yang dirancang Pemerintah Kota Bukititnggi.
Menurut Kepala Kantor (Kakan) Pemberdayaan Masyarakat dan Pemrintahan Kelurahan, Arfansyah, pertemuan ini sebagai penyuluhan Permendagri Nomor 32/2011 tentang bantuan hibah dan bantuan sosial, dengan pemateri Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPKAD) Kota Bukittinggi, Melfi Abra.
Selain itu, pertemuan sekaligus sebagai wahana sosialisasi penyakit HIV/AIDS yang disampaikan Sekretaris Komisi Pemberantasan HIV/AIDS Kota Bukittinggi, Marshal.
Wakil Wali Kota (Wawako), Harma Zaldi meneyebut pertemuan yang sudah keempat kali digelar selama 2011 itu bernilai positif, terutama dalam merajut kebersamaan sesama RW dan RT, sekaligus wahana tukar informasi dan sosialisasi berbagai program serta kebijakan dari Pemko Bukittinggi.
Wawako berharap, pertemuan itu ke depan idealnya juga diselenggarakan pada level kecamatan. “Kota kita ini kecil, hanya 25 kilometer, tidak pantas kalau tak bisa dikelola,” ujar Harma.
Ia mengajak seluruh RW, RT untuk mengelola Bukittinggi secara lebih baik, sehingga harapan untuk mewujudkan visi dan misi Bukittinggi tercapai. (rul)
0 komentar:
Posting Komentar